Blogger Widgets

Sabtu, 22 September 2012

semut rangrang


“Semut Rangrang”
Semut rangrang merupakan salah satu jenis musuh alami. Semut ini memiliki cara hidup yang khas yaitu merajut daun-daun pada pohon untuk membuat sarang. Semut rangrang menyukai udara yang segar. Hal itu pula yang menyebabkan mengapa mereka tidak membuat sarang di dalam tanah melainkan pada pohon. Selain perilakunya yang khas dalam membuat sarang, tubuh semut rangrang lebih besar dan perilakunya lebih agresif daripada semut lainnya.
Semut rangrang mempunyai nama yang berbeda-beda, misalnya semut kuning (Vietnam, Cina), semut merah (Thailand) dan semut hijau (Australia). Klasifikasi berdasarkan warna bukan cara yang tepat digunakan untuk membandingkan spesies semut pada suatu negara, antar negara, apalagi antar benua. Untuk membedakan dengan semut lainnya, para ahli memberikan nama Oecophylla, atau lebih spesifik Oecophylla smaragdina untuk semut rangrang yang ada diAsia, dan Oecophylla longinoda untuk semut rangrang yang ada di Afrika.
Daerah penyebaran semut rangrang
Semut rangrang dapat dijumpai di berbagai negara dari Afrika sampaiAsia. Sejauh ini, sejarah mencatat bahwa orang-orang Cinalah yang pertama kali menemukan semut rangrang sebagai sahabat mereka di kebun jeruk, lebih dari 1000 tahun yang lalu. Sayangnya, tidak semua informasi yang kita butuhkan tercacat dalam sejarah.
Oecophylla smaradigna menyukai lingkungan dengan suhu antara 26 34 derajat C dan kelembaban relatif antara 62 sampai 92%.
Manfaat semut rangrang
Serangan ulat pengorok daun pada jeruk bisa diatasi dengan pemeliharaan semut rangrang
Penyakit greening disebabkan virus yang ditularkan oleh kutu daun – makanan semut rangrang
Manfaat semut rangrang untuk tanaman telah dikenal di banyak negara. Demikian pula, petani-petani di Delta Mekong (Vietnam) dan di Kalimantan Timur (Indonesia) mempunyai pengalaman mengenai bagaimana semut rangrang dapat meningkatkan kualitas buah. Buah yang dihasilkan menjadi lebih menarik dan lebih segar.
Jika diamati dengan seksama, semut rangrang dapat mengganggu, menghalangi atau memangsa berbagai jenishamaseperti kepik hijau, ulat pemakan daun, dan serangga-serangga pemakan buah. Populasi semut rangrang yang tinggi dapat mengurangi permasalahanhamatungau, pengorok daun dan penyakit ‘greening” pada kebun jeruk.
Penyakit ini disebabkan oleh virus yang ditularkan oleh kutu daun Semut rangrang diketahui juga dapat melindungi Eucalyptus dan pohon-pohon kayu lainnya. Semut ini dapat mengendalikan sebagian besarhamapada tanaman jeruk dan mete, melindungi tanaman kelapa dan coklat dari serangan kepik, sehingga meningkatkan mutu dan jumlah hasil panen. Semut rangrang juga dapat menghalangi serangan tikus. Bukankah itu sesuatu yang mengagumkan?
Apakah anda ingin mengetahui seberapa efisien semut rangrang dapat melindungi tanaman dari serangan hama?
Tempatkan seekor ulat hidup di bawah daun pada pohon yang banyak semut rangrangnya. Perhatikan berapa lama semut dapat menemukan ulat itu dan membawanya pergi. Bersiap-siaplah untuk mendapatkan kejutan! Buah-buahan yang berhasil dilindungi dari seranganhamaoleh semut rangrang Untuk mengetahui bagaimana cara memanfaatkan semut rangrang, marilah kita lihat kehidupan mereka. Dengan demikian anda tidak sekedar mendapatkan manfaat, tetapi juga memperoleh wawasan baru.
Tahap pertumbuhan semut dimulai dari telur menjadi larva, pupa, kemudian semut dewasa. Seperti pada serangga-serangga predator yang telah disebutkan pada Bagian 1, bentuk larva semut (semut muda) sangat berbeda dengan semut dewasa atau induknya. Larvanya mempunyai kulit yang halus, putih seperti susu, tidak berkaki dan tidak bersayap.
Ratu semut meletakkan telur di dalam sarangnya. Telur itu sangat kecil dan berbentuk elips, berukuran kira-kira 0.5 mm x 1 mm. Telur menetas menjadi larva yang berukuran 5-10 kali lebih besar. Bentuk larva dan telur sangat mirip, yaitu menyerupai ulat. Telur dan larva hanya dapat dibedakan dengan kaca pembesar. Pada larva sudah terbentuk mata dan mulut sedangkan pada telur kedua organ itu belum ada. Larva calon ratu berkembang dengan baik karena diberi makan secara khusus dan rutin oleh semut pekerja yang berukuran lebih kecil. Selama masa pertumbuhannya, larva mengalami beberapa kali ganti kulit, seperti ular.
Setelah beberapa kali ganti kulit, maka larva berkembang menjadi pupa. Pupa menyerupai semut dewasa karena sudah mempunyai kaki, mata, mulut dan sayap1, tetapi warnanya masih putih dan tidak aktif. Selanjutnya, pupa akan menjadi semut dewasa yang berubah warna sesuai dengan kastanya.
Struktur Sosial Semut Rangrang
Semut rangrang mempunyai kehidupan sosial seperti halnya semut lain pada umumnya. Semut rangrang hidup dalam kelompok sosial dimana pekerjaan dibagi sesuai dengan tipe individunya (kastanya). Dengan kerjasama dan organiasi yang baik serta disiplin, mereka dapat melakukan banyak hal.
Masyarakat semut dari yang beranggotakan beberapa ekor semut hingga yang beranggotakan beberapa sarang dinamakan koloni. Dalam satu koloni terdapat beberapa tipe individu yaitu:
1. Ratu semut
Dalam tiap-tiap koloni yang terdiri dari satu atau beberapa sarang dapat ditemukan satu atau beberapa ekor ratu semut. Pada musim kering, dalam tiap-tiap sarang terdapat seekor ratu semut, sedangkan pada musim penghujan terdapat dan lebih dari seekor. Semut, ratu semut beserta sarangnya lebih banyak ditemukan pada musim penghujan dibandingkan dengan musim kemarau karena pada musim penghujan cukup tersedia makanan dan tanaman untuk membuat sarang. Ratu semut mudah dikenali karena tubuhnya lebih besar, berwarna hijau hingga coklat dengan perut yang besar dan menghasilkan banyak telur. Ratu semut ini pada mulanya mempunyai sayap seperti halnya semut jantan, tetapi setelah kimpoi sayapnya lepas.
Ratu semut banyak ditemukan pada tempat-tempat yang tidak terganggu. Mereka menyukai tempat yang aman untuk meletakkan telur. Coba perhatikan, ratu semut jarang ditemukan pada tempattempat yang sering anda lalui atau anda gunakan untuk bekerja di kebun, karena di tempat-tempat itu mereka merasa terganggu. Mereka akan berpindah ke tempat lain yang lebih aman. Ratu semut umumnya berada pada sarang yang tidak terlalu kecil, dengan daun-daun yang masih segar dan hijau. Apabila daun-daun pembentuk sarangnya mengering, sebagian semut bahkan ratunya akan meninggalkannya dan berpindah ke sarang baru.
2. Semut jantan
Semut jantan lebih kecil daripada ratu semut, berwarna kehitamhitaman dan hidupnya singkat. Setelah mengawini ratu ia mati. Di laboratorium semut jantan dapat hidup selama 1 minggu, sedangkan ratu semut dan semut pekerja dapat hidup beberapa bulan.
3.Semut pekerja
Semut pekerja adalah semut betina yang mandul. Mereka tinggal di dalam sarang dan merawat semut-semut muda.
4. Semut prajurit
Semut prajurit merupakan anggota yang paling banyak jumlahnya dalam koloni dan bertanggung jawab untuk semua aktivitas dalam koloninya. Mereka menjaga sarang dari serangan pengacau, mengumpulkan dan membawa makanan untuk semua anggota koloninya serta membangun sarang. Selain tugas-tugas tersebut, masih ada lagi yang harus dilakukan oleh prajurit. Pernahkah anda melihat ketika sarangnya terganggu ? Mereka membawa semut-semut muda dengan giginya yang kuat dan memindahkannya ke tempat aman. Pada kondisi tertentu mereka juga dapat meletakkan telur seperti ratu semut.
Perilaku Semut Rangrang
Semut rangrang mempunyai beberapa sifat yang juga dapat dimiliki manusia, antara lain:
  • Pemberani. Semut rangrang berani menyerang organisme lain yang mengganggu meskipun ukuran tubuhnya 100 kali lebih besar dari mereka.
  • Lincah. Semut rangrang dapat berlarian ke atas dan ke bawah pohon sepanjang hari.
  • Disiplin. Apabila ada suatu aktifitas yang harus dilakukan secara berkelompok, maka semua akan berperanserta dalam aktifitas tersebut. Tak seekor semut pun yang meninggalkan kelompoknya. Coba amati bila mereka sedang membangun sarang!
  • Cerdas. Kelompok semut rangrang membangun sistem komunikasi di antara mereka dengan mengeluarkan aroma dan sentuhan tertentu. Dalam waktu singkat semua anggota kelompok dapat mengetahui apabila terjadi sesuatu dalam kelompoknya dan mereka akan langsung melakukan pembagian tugas apa yang harus dilakukan.
Cara membangun sarang
Semut membangun sarang dengan cara bergotong royong. Meskipun semut binatang kecil, mereka dapat membuat sarang sebesar istana manusia dalam waktu dua hari, karena semua bekerja dari matahari terbit sampai matahari terbenam. Sungguh menakjubkan!
Prajurit semut menarik daun-daun secara bersama-sama, sementara semut lainnya merajut daun-daun tersebut dari dalam. Mereka merajut tanpa menggunakan jarum dan benang tetapi menggunakan larva dan giginya sebagai pemintal benang. Larva semut menghasilkan benangbenang sutera halus untuk merajut daun. Maka dari itu, semut prajurit selalu membawa larva dan menggosok-gosokannya ketika merajut daun. Larva tersebut dianggap sebagai ‘mesin jahit’.
Bayangkan, daun-daun menggunakan benang sutera yang dihasilkan oleh larvanya. Berapa banyak waktu yang mereka butuhkan untuk mondar-mandir sampai menghasilkan jaring-jaring sutera yang kuat.
Membangun sarang memerlukan sangat banyak tenaga kerja, tetapi mereka telah mempunyai keahlian dalam menemukan daun-daun yang paling cocok untuk membangun sarang. Apabila daun-daunnya sangat kecil seperti Murraya (sejenis kemuning) maka diperlukan lebih banyak benang sutera.
Semut-semut pekerja yang lincah tidak hanya membangun sarang, tetapi mereka juga memperbaiki apabila sarang itu rusak. Untuk membuktikannya, coba angkat sedikit saja daun pada sarangnya, maka anda akan melihat bahwa mereka dapat dengan cepat memperbaikinya.
Jumlah semut dalam satu sarang bervariasi, rata-rata antara 4000 sampai 6000 individu, dan dalam satu koloni terdapat sekitar 500,000 semut dewasa. Koloni semut merupakan keluarga besar dengan beberapa sarang dan indvidu yang saling mengenal dan bekerja sama secara erat pada suatu daerah tertentu.
Banyaknya sarang yang ditemukan dalam satu koloni dipengaruhi oleh beberapa faktor misalnya ketersediaan makanan dan tingkat gangguan yang terjadi. Satu koloni dapat mencapai 100 sarang. Sarang-sarang tersebut dapat tersebar pada lebih dari 15 pohon, atau pada luasan lebih 1000 m2.
Cara berkomunikasi
Seperti telah disebutkan terdahulu bahwa semut prajurit merupakan satuan pengaman atau “Satpam” bagi kelompoknya. Setiap saat mereka akan memberikan peringatan kepada semut lainnya apabila ada pengacau memasuki daerah kekuasaannya. Coba panjat pohon yang ada sarang semutnya, atau sentuh sedikit sarang mereka, maka anda akan kagum karena hanya dalam waktu sekejap seluruh prajurit semut muncul dan mendatangi anda.
Ketika mereka menemukan mangsa, semut prajurit menyebarkan bau dan menyentuh semut lainnya dengan cara-cara tertentu untuk menunjukkan dimana mereka menemukan mangsa dan seberapa besar mangsa yang ditemukan. Sementara itu, beberapa semut ‘mengeksekusi’ mangsa tersebut dengan cara menjepit menggunakan gigi-giginya. Luar biasa!
Makanan semut rangrang
Makanan semut sangat beragam, namun dapat diklasifikasikan ke dalam dua kelompok besar, yaitu protein dan gula. Tidak seperti semut lainnya, semut rangrang lebih menyukai protein daripada gula. Protein dapat ditemukan pada daging, ikan, ayam, tikus dan serangga. Semut rangrang aktif mencari makanan dan membawanya ke dalam sarang untuk seluruh anggota sarang tersebut. Mereka memangsa berbagai jenishama, misalnya ngengat yang aktif pada malam hari maupun yang bersembunyi di bawah daun pada siang hari.
Selain butuh protein, semut rangrang memerlukan makanan tambahan berupa gula. Untuk mendapatkan gula, semut rangrang lebih suka mencari cadangan gula seperti embun madu (yang dikeluarkan oleh serangga pengisap cairan tanaman) atau nektar. Embun madu tersebut diperlukan sebagai energi tambahan pada periode awal pembangunan sarang. Maka, ketika membangun sarang, semut rangrang mencari daun-daun muda yang dihuni oleh serangga penghasil embun madu dan memasukkannya ke dalam sarang. Anda akan menemukan berbagai jenis serangga penghasil embun madu seperti kutudaun, kutu perisai dan kutu putih di dekat atau di dalam sarang semut rangrang.
Keberadaan serangga penghasil embun madu di dekat sarang semut rangrang telah menimbulkan dugaan bahwa ‘semut rangrang pada tanaman jeruk justru menjadi penyebab meningkatnya populasi serangga penghasil embun madu’. Namun berdasarkan temuan dan pengalaman petani jeruk, pendapat tersebut dianggap kurang tepat karena ‘peledakan populasi serangga penghasil embun madu tidak pernah terjadi apabila anda memelihara semut rangrang dan menghindari penggunaan pestisida’.
Semut rangrang memang memerlukan gula dari serangga penghasil embun madu tetapi jika jumlah gula yang dihasilkan oleh serangga ini lebih besar dari kebutuhan koloninya, maka semut akan membunuh serangga tersebut.
Tempat ideal untuk bersarang
Satu hal yang harus kita ketahui mengenai semut rangrang adalah kemampuan adaptasi mereka terhadap perubahan kondisi lingkungan. Mereka selalu berusaha mendapatkan makanan dan tempat tinggal dalam kondisi optimal.
Idealnya, tempat yang baik untuk pembentukan koloni semut rangrang adalah yang memenuhi syarat berikut:
  • Cukup mangsa dan serangga penghasil embun madu
  • Tersedia tanaman yang berdaun cukup besar dan lentur atau berdaun kecil-kecil tetapi banyak
Sedikit gangguan dari manusia. Mengapa semut rangrang dapat pergi meninggalkan sarangnya dan membangun sarang baru di tempat lain? Jawabannya, karena kondisi sarang sudah tidak ideal lagi, misalnya karena: Makanan menjadi langka; Kondisi sarang menjadi kurang nyaman, contohnya apabila daun-daun pada sarang yang lama mengering, mereka akan membangun sarang baru pada pohon yang sama. Pada musim kering untuk menghindari matahari yang panas, sarang yang ada di bagian atas pohon ditinggalkan dan mereka menuju ke bagian pohon yang lebih bawah.
Adanya gangguan yang tidak dapat mereka tolerir. Apabila ada gangguan dari manusia, mereka akan berpindah ke bagian pohon yang lebih atas. Atau bila kondisi lingkungan sudah sangat buruk di suatu kebun, maka koloni akan berpindah ke kebun lain. Sebaiknya kasus terakhir ini harus anda hindari.
Tanaman yang dipilih untuk bersarang
Semut rangrang lebih menyukai tanaman yang berdaun lebar dan lentur atau berdaun kecil-kecil tetapi banyak. Dengan syarat-syarat seperti tersebut di atas, anda pasti akan membayangkan bahwa tanaman pisang, pepaya dan berbagai jenispalmamerupakan tanaman yang memenuhi syarat. Ternyata tidak demikian, karena hal terpenting bagi semut rangrang adalah ada tidaknya gangguan. Semut rangrang lebih menyukai pohon-pohon yang tinggi seperti pohon kedondong (Spondias dulcis) atau pohon mangga (Mangifera sp.) untuk menghindari gangguan. Tidak menutup kemungkinan, pohon-pohon
kecil atau semak juga dipilih sebagai tempat bersarang asal tidak ada gangguan. Sarang dapat dijumpai pada tanaman buah nona liar (Annona glabra) atau pada semak-semak hibiscus (sejenis waruwaruan).
Semut paling suka bersarang pada tempat-tempat yang mudah untuk mendapatkan embun madu dari kutu perisai atau kutu putih.
Adahal yang perlu dipikirkan, bagaimana dengan tanaman yang menggugurkan daunnya pada musim kemarau? Tanaman yang menggugurkan daun pada musim kemarau sebaiknya ditanam bersama-sama dengan tanaman lain yang disukai oleh semut rangrang untuk bersarang.